会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 AIKKI Kukuhkan Kepengurusan Baru, Siap Transformasi Industri Kimia Khusus!

AIKKI Kukuhkan Kepengurusan Baru, Siap Transformasi Industri Kimia Khusus

时间:2025-06-07 13:18:40 来源:quickq 官方网站 作者:热点 阅读:227次
Warta Ekonomi,quickq怎么下载 Jakarta -

Asosiasi Industri Kimia Khusus Indonesia (AIKKI) resmi mengukuhkan kepengurusan periode 2025–2028 dalam acara bertajuk “Transformasi Asosiasi untuk Menghadapi Tantangan dan Peluang Industri”, yang digelar di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta.

Ketua Umum AIKKI yang baru, Ridwan Adipoetra, dalam sambutannya menyatakan komitmen asosiasi untuk memperkuat peran sebagai katalisator komunikasi dan kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah. “Dengan kepengurusan baru ini, kami berkomitmen mendorong transformasi industri bahan kimia khusus agar lebih adaptif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujarnya.

AIKKI Kukuhkan Kepengurusan Baru, Siap Transformasi Industri Kimia Khusus

AIKKI Kukuhkan Kepengurusan Baru, Siap Transformasi Industri Kimia Khusus

Baca Juga: Klaim Meninggal Dunia Naik 10,3%, Industri Asuransi Jiwa Perkuat Komitmen kepada Keluarga Tertanggung

AIKKI Kukuhkan Kepengurusan Baru, Siap Transformasi Industri Kimia Khusus

Acara juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, yang menyampaikan dukungan pemerintah terhadap penguatan struktur industri nasional, termasuk sektor bahan kimia khusus.

AIKKI Kukuhkan Kepengurusan Baru, Siap Transformasi Industri Kimia Khusus

Menurut data Badan Pusat Statistik, hingga triwulan I 2025 sektor industri manufaktur menyumbang 17,5% terhadap PDB nasional dan menyokong 88,39% total ekspor nasional dengan nilai USD 66,62 miliar. Industri kimia, farmasi, dan obat tradisional sendiri berkontribusi ekspor sebesar USD 5,35 miliar.

Baca Juga: Sentra Industri Garam di Rote Ndao Simbol Kemandirian Bangsa, Pembangunan Serap 26 Ribu Pekerja

“Transformasi industri bahan kimia khusus harus diarahkan pada peningkatan kapasitas produksi, adopsi teknologi, keberlanjutan lingkungan, serta integrasi dengan kebutuhan industri hilir dan pasar global,” tegas Taufiek.

Saat ini, meskipun sebagian bahan kimia khusus telah diproduksi di dalam negeri, kebutuhan nasional masih belum dapat dipenuhi secara penuh sehingga impor masih diperlukan. Oleh karena itu, kolaborasi antara industri, pemerintah, dan lembaga riset menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ke depan.

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Mengenal Diet OMAD: Kelebihan dan Bahaya Makan Sehari Sekali
  • Berikan Penawaran yang Comprehensive dan Fair, AS Apresiasi Langkah Indonesia
  • Seruan Terbaru Anies: Yang Berkerumun di Jalan, Kita Angkut!
  • Kelahiran Prematur, PR Ortu untuk Terus Pantau Si Kecil
  • Tak Perlu Lama
  • Cum Date 11 Juni, PGAS Siap Guyur Dividen Rp182,08 per Saham
  • Pemerintah Tambah PLTU 6,3 GW hingga 2034, 3,2 GW Beroperasi Tahun Ini
  • Mensesneg Bantah Hasan Nasbi Batal Mundur dari Kepala PCO karena Ada Gaji Karyawan Belum Dibayar
推荐内容
  • Pertolongan Pertama Disengat Tawon Agar Masalah Tak Makin Fatal
  • FOTO: Suasana Meriah Festival Membuat Kimchi di Korea Selatan
  • Menko AHY Dorong Partisipasi Aktif di ICI 2025 untuk Bangun Indonesia Inklusif
  • Cum Date 11 Juni, PGAS Siap Guyur Dividen Rp182,08 per Saham
  • Jelang Ramadan, Komnas Haji Sebut Jemaah Umrah Meningkat Hingga 15 Persen
  • UU Koperasi Baru Tidak Kunjung Terbit, Masyarakat Dipaksa Gunakan UU Lama