Penerimaan Pajak Anjlok, Pengamat Soroti Peran Coretax
JAKARTA,quickq会员价格 DISWAY.ID --Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa penerimaan pajak baru mencapai Rp 187,8 triliun atau 8,6 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Per Kamis 13 Maret 2025.
Diketahui, pencapaian ini anjlok 30,19 persen jika dibandingkan penerimaan pajak pada Februari 2024 yang mampu mencapai Rp 269,02 triliun.
Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat penurunan tajam penerimaan pajak ini menjadi tantangan serius, karena pajak merupakan tulang punggung pendapatan negara.
BACA JUGA:Panglima TNI Rencanakan Percepatan Kenaikan Pangkat Perwira
BACA JUGA:Prabowo Pastikan Permasalahan Pengangkatan CASN 2024 Sedang Diurus
"Ketika pajak melemah, kemampuan negara membiayai belanja prioritas ikut terancam," ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Kami 13 Maret 2025.
Menurut Achmad, persoalan penerimaan pajak tidak dapat dilepaskan dari implementasi sistem administrasi perpajakan digitan yang baru, Coretax, yang diluncurkan mulai 1 Januari 2025 ini.
"Sistem yang diharapkan menjadi tulang punggung modernisasi perpajakan nasional ini justru menjadi hambatan utama dalam proses pemungutan pajak dua bulan terakhir. Banyak laporan dari lapangan menunjukkan bahwa wajib pajak mengalami kesulitan serius mulai dari proses pelaporan, pembayaran, hingga akses layanan dasar perpajakan," pungkas Achmad.
Selain itu, Achmad menambahkan, kegagalan Coretax berfungsi secara optimal bukan hanya sekadar persoalan teknis, namun juga telah menjadi ancaman terhadap kelangsungan fiskal negara.
"Ketika penerimaan pajak tidak bisa dikumpulkan secara maksimal, maka otomatis kas negara terhambat menggerakkan program-program prioritas," ujar Achmad.
BACA JUGA:Panglima TNI Ungkap Perlunya Revisi UU TNI Sebagai Respons Cepat Tangkal Ancaman
BACA JUGA:Komisi I DPR RI Sempat Diminta Pandangan Soal Posisi Teddy Jabat Seskab
Tidak hanya itu, Menkeu Sri Mulyani juga mengumumkan bahwa kinerja APBN juga telah mengalami defisit Rp 31,2 triliun atau sebesar 0,13 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sampai dengan tanggal 28 Februari 2025.
Situasi ini tentunya mengkhawatirkan.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:娱乐)
- 10 Kebiasaan Buruk yang Bikin Cepat Gemuk, Jangan Kebanyakan Duduk
- Fadli Zon Sebut Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Libatkan 100 Sejarawan
- Rangkaian Detik
- Ada 2 Kelompok Orang yang Tak Boleh Makan Rambutan, Siapa Saja?
- FOTO: Kenduren Wonosalam, Festival Bagi
- 2025年建筑大学世界排名汇总
- FOTO: Celana Jeans yang Dibuat Secara Tradisional, Dijual Rp 20 Juta
- Menyoal Raw Milk, Apa Benar yang Alami Lebih Sehat?
- 7 Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan, Doanya Dikabulkan Allah SWT
- 2025年建筑类大学全球排名TOP50
- KNEKS Ingin Program Syariah Masuk RPJMD Seluruh Provinsi
- FOTO: Celana Jeans yang Dibuat Secara Tradisional, Dijual Rp 20 Juta
- Canda Prabowo Soal Ijazah Jokowi: Heran, Nanti Ijazah Saya Ditanya
- Selamat Datang Gen Beta Bayi Lahir 2025, Punya Kesadaran Sosial Tinggi
- Usai 6 Hari Ditutup, Menara Eiffel Kini Dibuka Kembali
- INFOGRAFIS: Ramalan Zodiak 2025: Paling Sial hingga Paling Cuan
- Soal Mutasi Dokter IDAI, Menkes: Mending Urusin TB, Masyarakat Pada Meninggal 100 Ribu!
- VIDEO: Kolombia Kini Punya Patung Yesus yang Dicetak Teknologi 3D
- Mendukung Jalannya Pemilu 2024, DPR Bahas Pengesahan Perppu Pemilu Jadi UU
- Dua Kru Kabin Pesawat Jeju Air Selamat, di Mana Posisi Duduknya?