Perjalanan Waktu Koleksi Couture 'TIME' Robert Wun
Koleksi coutureFall/Winter 2024/25 karya Robert Wun yang bertajuk "TIME" menandai tonggak penting bagi sang desainer. Koleksi ini merayakan satu dekade perjalanan kreatifnya.
Koleksi ini menyelami sifat waktu yang abstrak dan sulit dipahami, mengeksplorasi dampaknya terhadap dunia melalui pengerjaan rumit yang melambangkan esensi couture.
Visi Robert Wun adalah memberikan pengalaman sinematik kepada penontonnya, sebuah undangan untuk tenggelam dalam perjalanan waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Untuk melengkapinya, ada mantel hitam yang dipadukan dengan payung. Lengkap dengan semburat warna putih, semakin menekankan tema hujan dan kekuatan transformatifnya.
Eksplorasi waktu oleh Robert Wun tidak terbatas pada palet monokromatik. Mantel berwarna biru langit yang dihiasi dengan kupu-kupu menggambarkan keindahan sesaat dari makhluk ini. Ini juga melambangkan transformasi dan sifat kehidupan yang sementara.
Motif ini dilanjutkan pada gaun berwarna merah dengan bahu membulat, menampilkan detail tulleyang membentuk segerombolan kupu-kupu. Tampilan ini menciptakan kesan gerak dan vitalitas yang dinamis.
Koleksinya juga mencakup warna-warna berani dan cerah yang mencerminkan perubahan musim. Gaun bodysuithijau zamrud membangkitkan kesegaran musim semi, sedangkan gaun lipit dengan motif lubang terbakar menambah sentuhan edgydan avant-garde.
Palet warna bertransisi dari merah muda beludru dan kuning cerah ke biru elektrik dan putih bersih. Masing-masing warna mewakili aspek berbeda dari alam dan perjalanan waktu.
![]() |
"Ini tentang merangkul waktu sebagai batasan. Koleksi adalah tentang waktu, secara fisik dan emosional, dan menurut saya Anda tidak bisa mengubahnya, lingkaran waktu," jelasnya kepada CNNIndonesia.comdi belakang panggung usai pertunjukan, pekan lalu.
Puncak dari showini adalah tampilan terakhirnya, sebuah gaun hitam bertabur ribuan manik-manik yang berkilau dalam warna-warni galaksi. Karya ini terlihat menyerupai "Pillars of Creation".
Karya ini merupakan bukti kemampuannya dalam menangkap keindahan alam semesta yang menakjubkan, melambangkan kemungkinan tak terbatas yang melampaui batas waktu.
Lihat Juga :![]() |
Sebagai satu-satunya desainer asal London yang tampil di kalender resmi Paris Couture Week, Robert Wun mengungkapkan rasa terima kasihnya.
"[Couture Week] adalah platformyang sangat bagus bagi para desainer yang belum tentu merasa perlu menyesuaikan diri dengan jadwal ready-to-wear, di mana pasar lebih kejam dan tak kenal ampun", katanya.
Sepanjang koleksinya, Robert Wun mengajukan pertanyaan introspektif tentang perjalanannya sendiri sebagai seorang desainer: mengapa ia terus berkreasi, dan berapa lama ia akan menempuh jalur ini.
Jawabannya, ujar Wun, terletak pada kesadaran bahwa akan ada akhir yang tak terhindarkan dan menemukan kedamaian dalam pengetahuan bahwa segala sesuatu bersifat sementara.
![]() |
Ia juga menyoroti soal tren peragaan busana zaman kiwari. Menurutnya, banyak yang berpendapat bahwa yang penting bukan-lah soal desain yang dipamerkan, tapi tamu yang berada di barisan depan.
"Orang-orang segera lupa seperti apa pakaian yang ditampilkan, seperti apa fesyennya, dan couture mungkin adalah hal yang paling penting. Satu-satunya platform di mana Anda bisa benar-benar melihat desainnya," lanjut dia.
Refleksi filosofis ini dijalin secara rumit ke dalam desainnya. Dengan demikian, "TIME" bukan sekadar perayaan satu dekade kreativitasnya, tapi juga meditasi tentang hakikat couturesebagai platformpenting
(asr/asr)(责任编辑:探索)
- ·Istri Menhub Endang Budi Karya Raih Penghargaan di Kartini Awards 2024
- ·Begini Tampilan Desain Baru Paspor Indonesia Warna Merah
- ·Amerika Ingin Modal dari RI, Erick Thohir: Investasi Harus Pasti
- ·Deret Menu Makan Favorit Bung Karno, Sayur Lodeh Ditemani Tempe Bosok
- ·Tak Perlu Cat Ulang, Ini 3 Cara Atasi Tembok Lembap dan Mengelupas
- ·5 Nama Makanan Teraneh di Dunia, Kamu Pernah Coba yang Mana?
- ·PPATK Blokir Ribuan Rekening Dormant, Bos OJK: Tidak Ada Arahan Khusus ke PPATK
- ·Respons Agresivitas China, Akademisi Imbau ASEAN Tingkatkan Persatuan
- ·Terpopuler: Pemprov DKI Banding Putusan PTUN soal UMP 2022, Anak Aniaya Ibu hingga Gigi Copot
- ·Chery Exeed Exlantix, Sedan Listrik Berbanderol Rp430 Juta dengan Daya Tempuh 710 Km
- ·Lama Tak Beroperasi, Eks Gedung Perbelanjaan di Koja Kebakaran
- ·Kapan Waktu Terbaik Beli Tiket Pesawat? Ini Tips Dapat Harga Miring
- ·NYALANG: Berjalan Menemani Temaram
- ·Hamdan Zoelva: Gugatan PTUN Moeldoko Terhadap Menkumham Tidak Berdasar Hukum
- ·Giring Merasa PSI Sering Dipersulit Untuk Maju Pemilu 2024
- ·Wajib Coba, 10 Makanan Khas Kalimantan Timur Daerah Sekitar IKN
- ·FOTO: Cerita Tenun Setagen di Sukoharjo yang Perlahan Meredup
- ·Hubungan Ekonomi Tumbuh Signifikan, RI Buka Peluang Investasi Pebisnis Thailand di Sektor Unggulan
- ·Bandar Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama Ternyata Satu
- ·Erina Gudono dan Kaesang Babymoon di AS, Apa Itu?